Jumat, 20 Mei 2016

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional


Kebangkitan Nasional adalah masa di mana bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang.

Masa ini ditandai dengan dua persitiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.
Tokoh-tokoh yang mempelopori Kebangkitan nasional, antara lain :
1.      Dr. Soetomo (30 Juli 1888 – 30 Mei 1938)
2.      Ir. Soekarno (6 Juni 1901 – 21 Juni 1970)
3.      Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo (1886 – 8 Maret 1943)
4.      Raden Mas Soewardi Sorjaningrat (EYD : Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hajar Dewantara, 2 Mei 1889 – 26 April 1959)
5.      Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker atau dikenal dengan nama Danudirja Setiabudi (8 Oktober 1879 – 28 Agustus 1950)
Boedi Oetomo (EYD : Budi Utomo) adalah sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr. Soetoemo dan para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen, Bahasa Indonesia : Sekolah Pendidikan Dokter Hindia) yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada Tanggal 20 Mei 1908. Digagaskan oleh Dr. Wahidin Soedirohusodo.
Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi dan kebudayaan tetapi tidak bersifat politik.
Berdirinya Budi Utomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia walaupun saat itu organisasi ini awalnya hanya ditujukan bagi golongan berpendidikan di Jawa.


dr. Soetomo

Ir. Soekarno

 
dr. Tjipto Mangoenkoesoemo

Ki Hajar Dewantara
dr. Douwes Dekker / dr. Danudirja Setibudi
dr. Wahidin Soedirohusodo
Tugu Lilin / Tugu Kebangkitan Nasional di Solo
sumber : Wikipedia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar