Selasa, 09 Agustus 2016

Jambore Dunia ke-2

Jambore Dunia Pramuka ke-2 adalah pertemuan atau jambore yang diadakan di Ermelunden, sebuah kota yang terletak di utara Ibu Kota Denmark, Kopenhagen pada tanggal 9 - 17 Agustus1924. Jambore Dunia ke-2 ini secara resmi dibuka pada tanggal 10 Agustus 1924 oleh Rear-Admiral Carl Carstensen, yang mewakili Raja Christian X dari Denmark. 

Selasa, 02 Agustus 2016

Jambore Dunia ke-4




Jambore Dunia Pramuka ke-4 adalah pertemuan atau jambore yang diadakan di Gödöllő, Hungaria, pada tanggal 2 - 13 Agustus 1933. Jambore ini diikuti oleh 25.792 Pandu, yang mewakili dari 46 negara. Mereka berkemah disekitar Istana Kerajaan, di the Royal Forest of Gödöllő, sekitar 11 mil dari ibukota Budapest. Ketua Jambore ini adalah Ketua Kepanduan Hungaria, Count Teleki Pál, yang dikemudian hari menjadi Perdana Menteri Hungaria untuk kedua kalinya. Sedangkan The General Camp Manager adalah Vitez Kisbarnaki Ferenc Farkas, seorang staff jenderal Tentara Kerajaan Hungaria, ia kemudian menjadi Ketua Kepanduan Hungaria setelah kematian Count Teleki Pál pada tahun 1941.

Para pandu tinggal dalam perkemahan yang terbagi menjadi 10 sub-camps. Area perkemahan ini juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti: kantor pos, ambulance, rumah sakit, stasiun kereta api uap, stasiun radio dan persedian air bersih. Mereka juga menerbitkan jurnal/koran harian yang dicetak dalam beberapa bahasa (Hunggaria, Jerman, Inggris, Perancis dan lain-lain). Selama perkemahan tercatat 365.000 pengunjung termasuk 100.000 orang dari kota terdekat Gödöllő. Umumnya mereka datang untuk berfoto, mencari tanda tangan dan saling bertukar cendera mata.

the Royal Forest of Gödöllő

Senin, 01 Agustus 2016

World Scarf Days

Tanggal 1 Agustus diperingati sebagai World Scarf DayWorld Scarf Day atau disebut juga World Scout Scarf Day sendiri merupakan satu hari di mana para Kepanduan, baik yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif di kepramukaan lagi, mengenakan scraft, neckerchief, syal, ataupun setangan leher di depan umum. Para aktivis dan 'mantan' pramuka ini mengenakan scraft saat beraktifitas sehari-hari seperti saat di sekolah, di tempat kerja, dan di berbagai tempat umum lainnya.